11 Desember 2008

Senator di Australia

Cerita mengenai Anggota Senat (Anggota Legislatifnya Indonesia) yang turun langsung ke rakyat dan memang patut ditiru oleh anggota legislatif kita nantinya apabila terpilih. Ini saya ambil dari milis www.sasak.org
Cerita dari salah seorang anggota milis yang berada di Australia.

Beberapa waktu yang lalu seorang teman warga australia ngajak saya "jalan-jalan" . Waktu saya tanya mau ke mana, dia bilang " I wanna have my saya".
What?? saya mulai tidak mengerti.
"yes nurul, I wanna have my say to a senator".
Oooo...rupanya dia ingin menyampaikan keinginannya sebagai warga pada wakil rakyat yang dia pilih pemilu yang lalu.
Saya sudah membayangkan akan diajak ke sebuah gedung megah nan "angker" karena tidak sembarang orang boleh masuk.
Tapi alangkah tinjot saya ketika di ajak ke sebuah taman. Saya mulai protes: you said you wanna meet your senator! Kok ke taman?
Tapi kebingungan saya sedikit terjawab ketika di bawah sebuah pohon rindang di pinggir jalan saya melihat kerumunan orang. Ada sebuah meja kayu...spanduk seadanya menandakan nama partai senator itu dan....... kerubungan orang.
Oooo...rupaya beginilah cara para wakil rakyat di negeri kanguru menjaring aspirasi rakyat. Sang senator (wakil rakyat) dengan sabar berdiri di pinggir jalan, siapa saja yang mau menyampaikan aspirasinya bisa berhenti disana. Masalah yang disampaikan pun beragam, mulai jalan berlubang di depan rumah mereka yang sering tergenang kalau musim hujan, pelayanan dokter di rumah sakit yang dinilai lambat, petani yang kesusahan karena kemarau panjang yang hingga masalah perang di benua lain yang bikin sebagian warga merasa prihatain.
Saya tidak bisa lagi mengikuti diskusi hangat mereka karena fikiran saya langsung menerawang jauh, ke gumi sasak di sebrang samudra sana........ .....
Mungkin kah hal yang saya lihat di negeri orang bijang ini bisa terjadi di gumi sasak? Para wakil rakyat yang terhormat bersedia menemui Amak kangkung? Wakil rakyat yang mau mendengar jeritan Amak pengarat sampi yang terpinggirkan dan terlupakan? Wakil rakyat yang tidak berpesta pora dan berebut kekuasaan di atas puso dan kegagalan panen amaq tani?
Saya masih menerawang saat teman bule itu mengajak pulang, tapi bayangan senator di bawah pohon pinggir jalan itu tidak bisa hilang dari fikiran saya.
Saya masih bertanya pada diri saya sendiri: mungkinkah?? ? mungkin kah?? Mungkin kah? Dan tanya itu pun mulai lenyap di telan angin yang datang dari ujung savana...


"Pernah ku singgahi negeri-negeri indah gemerlap
dari Belanda, Malaysia, Singapore hingga Australia
tapi sejauh apapun aku melanglang buana
hati ini tetap merasa....Lombok lah rumahku...."

From Brisbane with love
nurul

Tidak ada komentar:

arsip

Mengenai Saya

Foto saya
Kembang Kuning, NTB, Indonesia
nike pandanganke lengan sudut pandangke sendiri sak merasa jari terune sasak...!!!